Kamis, 22 April 2010

" kenapa sekarang orang indonesia cepat marah ???"


kenapa orang (indonesia) cepat marah ...begitulah kutipan omongan dari sofyan wanandi, seorang ketua kadin indonesia alias kepalanya pengusaha2 yang bercokol di indonesia sesaat mengomentari kejadian barusan di batam, dan fenomena kerusuhan di Tg.priok (berkait dengan makam mbah priok).
kalau kita perkhatikan omongan tersebut memang tak ada yang salah, tapi kalau anda yang ada diposisi rakyat jelata, buruh kasar, kuli pelabuhan, buruh kontrak, ataupun pegawai2 outsourching, menurut anda apakah memang mereka tidak boleh marah???

kalau yang dipakai sebagai ukuran dari kejadian2 itu adalah kepentingan pengusaha semata, ataupun kepentingan penguasa, tentu pertanyaan itu memang harus di pertanyakan. kenapa "orang" sekarang ini cepat marah, kenapa persoalan "kecil" langsung bakar2an, bikin rusuh, ngamok2 gak karuan, terus bikin para pengusaha asing pontang panting terbirit2 lari ke singapure, atau balik ke malaisyia ketempat nenek moyangnya. padahal mereka2 ini datng jauh2 sudah berjasa membangun "bisnisnya" disini, di indonesia. mendatangkan investasi triliunan rupiah bagi negara, sehingga menghasilkan devisa yang besar, kenapa???
kenapa sepertinya "orang indonesia" itu seperti tidak berterima kasih???
ataupun
kalau mau lihat dari sudut pandang aparat, baik pemerintahan, atau pun aparat keamanan, pasti jawaban mereka sebelas dua belas gak jauh beda.
PASTI ADA PROVOKATORNYA !!!! .....
begitulah kurang lebih jawaban mereka menilai kejadian tadi atau kemarin.

itu kalau dari sudut pandang mereka ...
tapi kalau mau tahu yang lebih mendekati kenyataan yang ada di lapangan, tolong jangan tanya para pakar sosiologi, atawa pakar ilmu politik dan bla bla pakar2 lainnya yang entah gelar nyatut di universitas mana mengatakan ini dan itu (yang jelas jawabannya udah muter2 gak jelas teori sana sini, karena takut dibilang tidak ilmiah, juga lama keluarnya karena nunggu tesisnya baru keluar), dijamin jawabannya pasti ngalor ngidul he he.

jadi kalu gitu jawabannya nya dimana dooonk...
mau tahu???
ya ....

jawabannya ya...
tanya sama orang yang ngamuk2 tadi itu,
tanya sama mereka para buruh2 kasar yang kerja di perusahaan dok itu yang sampai2 "tega" membakar periuk nasinya sendiri,
tanya para buruh outsourching yang ikut2an demo panas2an di gedung DPR/DPRD tapi gak ditanggapi sama mereka yang ngaku wakil rakyat, wakil mereka.
tanya sama mereka para buruh harian yang kerja keras berbulan2 tampa gaji yang di bayarkan,
tanya sama buruh lepas yang di saat mereka sakit atawa di pecat tampa pesangon gak tahu harus ngadu kemana.
tanya sama orang2 sekarang yang punya uang dapur nya gak lebih dari duapuluh ribu sehari buat uang makan sekeluarga plus ini itu, tapi masih di gencet2 juga dengan para aparat.
tanya pak sofyan sama mereka, rakyat kecil yang jadi korban kapitalisme pengusaha kakap yang hanya bisa melongo lalu berguman lirih dalam hati melihat kolega2 anda merampok kekayaan bumi pertiwi ini sampai habis buat bikin jalan emas di negeri singapure, malaisyia, atau beijing.
tanya mereka pak ?????

kalau bapak berani jangan tanya aparat, atawa tanya pak gubernur, presiden, juga ngadu2 ke DPR????
kalau bisa jangan pak, itu perkerjaan sia2

capek pak presiden setiap hari ngurusin peresmian ini dan itu, kasihan dia kalau sampai mendengar urusan sepele kayak gini....
jangan pula bapak recokin para anggota DPR/DPRD, urusan partai, cagub, cawabup. apalagi kasus century, kasus BLBI, intrik sana, intrik sini. kalau bisa jangan recokin para senator kita itu, kasihan pak mereka rapat sampai malam2, hanya itu seseran mereka, uang reses, sama uang lembur, lainnya udah punya hak anak bini
jangan pula bapak cerita macam2 ke pak gubernur, itu lebih kasihan lagi pak. habis waktu dia itu 24 jam kali sehari kali 31 hari, hampir gak ada libur untuk urus proyek sana, proyek sini. urus banjir kanal, timur sampai kebarat yang gak kelar2, urus busway yang makin parah, apalagi urusan daerah, sampai2 urusan satpol PP ikut2an bikin kepala beliau2 ini makin migrain. kasihan khan keluarga nya pak kalau bapak recokin mereka dengan urusan2 bapak, bisa2 mereka gak bisa jalan2 lagi keluar negeri tahun ini ...

tapi, kalau bapak tanya TNI, wahh ... itu repot pak.
ini bukan lagi wilayah mereka. sekarang ini mereka sudah profesional, sangat ahli sekali, terutama dalam perawatan artileri dan senjata2 tua. maklum lah pak, mereka kan punya bengkel yang besar. lagian duit dari mana beli senjata baru, betul gak om TNI...

nah kalo yang ini saya gak tahu, biasanya aparat yang satu ini sih getol sekali ngurusin urusan bapak,
tapi kalau kali ini saya gak tahu mereka bisa urus apa nggak???
habis untuk urusin si susno aja mereka terlalu hati2 (mungkin takut kartu asnya di buka si susno kali).
memang yang satu ini biasanya bisa bapak suruh2 sih, nurut lagi.
disuruh ambil tongkat yang bapak lempar pun, biasanya dengan senang hati dia mau mengambilkannya buat bapak, tapi ....
kalau bisa saat2 sekarang ini jangan dulu deh pak, soalnya menurut teman saya yang dimabes. bos2 nya itu lagi pusing seperti pada kebakaran jenggot, entah jenggot siapa. yang jelas ulah si buaya kali ini bak pagar makan tanaman, bikin makan hati dan ketir2 orang dalam. maklum waktu makannya bareng2, eh pas buang kentutnya sendirian, jadinya yah gini he he
jadi saya prediksi mereka sepertinya agak dingin neh pak menanggapi urusan urusan kolega bapak sofyan wanandi yang terhormat.

so ...
menurut saya, berdasarkan kitab karangan mpu sutasoma. jika bapak bijak, seperti yang saya tangkap dari omongan2 bapak sewaktu dulu saat saya masih kuliah hingga sekarang, saat itu bapak sering kasih komentar seputar bisnis, hukum, dan politik baik itu diseminar2, di buku2 bapak, atau bahkan sering saya dengar di tv kalau bapak sering bicara diluar negeri yang mana kalau gak salah tangkap dari sari pati omongan bapak ini, bapak sofyang wanandi ini termasuk salah satu spesiest pengusaha langka, sangat berbeda dengan yang lain. selain bapak orangnya bijak, bapak juga punya visi ke depan. benar2 cocok bapak menahkodai kumpulan pengusaha yang sekarang sedang bapak pimpin.

namun sekali lagi sayang seribu sayang, sepertinya saat ini posisi bapak sekarang benar2 sendirian. jadi bapak kalau berani selesaikan urusan seperti di batam ini, atau di tempat2 lain yang meletup seperti kejadian di batam tadi, yaa ... terpaksa bapak jalan sendiri bersama grup bapak.
mungkin pertama2 bapak bisa tanya mereka2 yang tadi saya sebutkan di atas tadi yang pada ngamuk2 gak karuan sampai bakar2an segala (mungkin frustasi kali yee setiap hari di panggil "indon tolol"), atau ...

coba deh tanya para kolega2 anda yang para pengusaha ternama itu, terutama pengusaha dari singapure dan malaisyia teman bapak, apakah sebelum kejadian hari ini, kemarin bahkan kemarinnya lagi mereka apa masih seing memanggil para buruh dan perkerjanya masih dengan panggilan "indon"(bangsa kuli), yang mereka gaji sepertiga dari gaji para karyawan tetap mereka yang diimport dari pulau sebelah???
tanya juga para kolega2 bapak apakah mereka akhir2 ini mereka jarang marah2, memaki2 pada para perkerjanya atau tidak???
masih sering telat bayar gaji atau tidak???,
masih pakai sistem outsourching atau tidak??
tanya juga sama kolega2 anda apakah para kuli, jongos mereka dapat jamsostek apa tidak????
juga, ..
tanya apa mereka masih hobi mecat orang tampa pesangon apa tidak???
nah kalau itu sudah bapak tanyakan semua, pasti bapak sofyan wanandi akan sendirinya tahu jawabannya, kenapa orang2 sekarang ini lekas cepat marah???
gak usahlah disangkut2in urusan urusan ini sama pajak yang harus mereka bayar ke indonesia, bea yang harus mereka bayar, atau sudah berapa banyak mereka menyogok para aparat di sana maupun dipusat untuk memuluskan bisnis mereka di sini, saran saya gak usah lah pak. cukup tanya point2 di atas yang tadi saya sebutkan di atas

jadi, ...
kalau sudah begitu, bapak jangan sekali2 tanya saya.
karena saya juga bingung mo kasih jawabannya apa sama bapak...
lha wong saya ini cuma nulis aja di blog saya, bukan nara sumber, apalagi profesor, pakar sosiologi kemasyarakatan yang banyak kasih seminar2 di kampus2,
lha kuliahnya aja saya gak tamat, ntar salah2 saya dicokok sama polisi. dianggap sebagai provokator, atau ujung2 di cap sebagai terroris, gara2 ngasih jawaban sama bapak,
hiiiyyy amit2 , nggak deh ah ....


hidup fee live
HUKUM MATI PARA KORUPTOR !!!!!!!

0 Komentar:

Posting Komentar

apakah anda suka dengan tulisan ini, terimakasih jika anda memberikan comentar. masukan dari anda berguna sekali bagi kami...

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda